Suatu ketika ada seorang pengusaha kaya yang sedang bersiap berangkat kerja.
Ketika menuju mobilnya, seekor anjing liar tiba-tiba keluar dari kolong mobil dan menggigit kaki pengusaha tersebut.
Pengusaha itu sangat kesal dan melempari anjing itu dengan batu namun meleset. Anjing itu dengan cepat kabur dari tempat kejadian.
Masih marah dengan kejadian tadi, suasana hati pengusaha itu menjadi buruk dan dia bawa ke kantornya.
Saat rapat kantor, dia melampiaskan amarahnya pada para manajer yang hadir yang membuat mereka juga kesal.
Usai rapat, para manajer melampiaskan kemarahannya pada karyawan yang bekerja di bawah mereka.
Aksi berantai tersebut berlanjut ke tingkat karyawan yang lebih rendah hingga akhirnya mencapai petugas pemeliharaan alias petugas cleaning service.
Karena tidak ada orang lagi di bawahnya untuk melampiaskan amarahnya, pria itu kembali ke rumahnya dengan suasana hati yang buruk.
Ketika istrinya membuka pintu dan bertanya mengapa dia terlambat, dia membentak istrinya dan menyuruhnya untuk tidak menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu lain kali.
Kesal, sang istri mendatangi putranya yang sedang menonton TV dan mengomelinya.
Sang istri ngomel karena anaknya tidak mau belajar dan hanya bermalas-malasan, dia lalu menyuruhnya mematikan televisi.
Anak laki-laki itu kesal dengan ibunya sehingga ia memutuskan keluar rumah untuk menenangkan diri.
Saat berada di luar, dia melihat seekor anjing liar lewat dan memandanginya.
Karena frustrasi dan marah, dia mengambil batu dan memukul anjing itu.
Sambil menggonggong kesakitan, si anjing kemudian melarikan diri. Anjing tersebut ternyata adalah anjing yang menggigit pengusaha beberapa jam sebelumnya.
Demikian cerita pendek Efek Berantai, semoga dapat diambil hikmahnya.
Pesan moral : Selalu berhati-hati dan bijak dalam bertindak, karena setiap tindakan ada konsekuensi dan tanggung jawab yang secara langsung maupun tidak langsung akan kembali pada diri kita.